Kutacane | ms-kutacane.go.id
Mahkamah Syar'iyah Kutacane lakukan studi kaji pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi ke MS Kualasimpang sebagai pilot project satuan kerja yang telah meraih predikat WBK dan saat ini menjadi satunya-satunya dari lingkungan MS se-Aceh.
Studi Kaji dipimpin langsung oleh Ketua MS Kutacane, Maman Abdur Rahman, S.H.I., M.Hum. diikuti oleh seluruh Tim Pembangunan ZI yang terdiri dari Ketua Tim, Koordinator Teknikal, Operasional dan Koordinator dari enam area, Senin (27/1/2020).
Tim melakukan observasi terhadap proses pembangunan ZI yang telah dilakukan MS Kualasimpang yakni terkait komponen pengungkit dan hasil. Tinjauan langsung juga dilakukan terhadap penataan ruangan, pelayanan publik, pemanfaatan inovasi, pemeriksaan bukti fisik lainnya hingga melakukan diskusi terkait dengan peluang dan tantangan yang dihadapi.
Dalam sambutannya mengawali diskusi Ketua MS Kualasimpang M. Syauqi, S.H.I., S.H., M.H. menyampaikan kunci keberhasilan pembangunan ZI adalah penyamaan persepsi dan penguatan komitmen untuk menolak korupsi, kolusi dan nepotisme, merawat semangat kebersamaan untuk melakukan perubahan dan peningkatan kualitas pelayanan publik yang dilakukan oleh unsur pimpinan, hakim dan pegawai.
“Salah satu kunci keberhasilan untuk mencapai predikat WBK adalah penyamaan persepsi dan penguatan komitmen serta menjaga kebersamaan antar pegawai untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada publik,” ujar penerima penghargaan sebagai Pelopor Pembangunan ZI di MS Kualasimpang ini.
Kerberhasilan ZI juga tidak terlepas dari peran setiap bagian, baik dari unsur pimpinan hakim, Panitera, Sekretaris dan lainnya untuk menjalankan tugas fungsi masing-masing sesuai dengan ketentuan yang ada.
Pada sesi lain, Sekretaris MS Kualasimpang Yarvis Luthfi, S.H. menjelaskan prihal tahapan-tahapan dan proses pembangunan ZI, kiat melakukan perubahan, menciptakan inovasi hingga perlunya capacity building bagi sebuah tim.
“Keberhasilan yang kami peroleh tak lepas dari proses panjang yang tadi sudah dijelaskan, terutama yang perlu diwujudkan adalah komitmen membangun ZI dan terus melakukan peningkatan pelayanan mulai dari hal terkecil, begitu juga perlunya membangun kekompakan diantara pegawai.” jelas pria kelahiran Bireuen ini.
Pada akhir pertemuan, Ketua Mahkamah Syar'iyah Kutacane memberikan ucapan terima kasih kepada MS Kualasimpang atas sambutan yang sangat memuaskan dan tim dibekali pengetahuan yang luar biasa.
“Semoga pada tahun 2020 MS Kutacane dapat menyusul MS Kualasimpang dianugerahi Penghargaan Pembangunan ZI menuju WBK,” harap Maman Abdur Rahman menutup sambutannya dan dilanjutkan dengan penyerahan plakat dan poto bersama.
(Muhammad Azhar Hasibuan)